Sebagian besar mata pencaharian kepala keluarga penduduk Desa Sidomukti adalah sebagai petani. Hal ini bisa dimaklumi karena letak dari Desa Sidomukti hampir dikelilingi oleh lahan pertanian berupa Sawah. Selain sebagai petani ada yang menjadi guru, pns, wiraswasta dan pedagang. Rata- rata pendapatan pokok petani perbulan sekitar 500 ribu – 1,5 juta. Sedangkan guru dan pns sekitar 1 – 2,5 juta.
Secara umum tingkat pendidikan Desa Sidomukti tergolong baik. Hal ini dikarenakan pendidikan terakhir kepala keluarga adalah ± 30% SMA, 40% SMP, 15% SD, dan 5% S1. Sedangkan pendidikan terakhir dari generasi muda adalah ± 50% SMK, 20% SMA, dan 30% S1. Tingkat kesadaran yang tinggi dari warga Sidomukti untuk belajar merupakan salah satu tingkat keberhasilan pendidikan. Dampak dari keberhasilan pendidikan diharapkan meningkatkan perekonomian dan pembangunan desa menjadi lebih maju dan mandiri. Akan tetapi ”fakta berbeda dengan teori statistik”, karena hampir sebagian besar generasi muda mencari pekerjaan di Perkotaan. Sebagai generasi muda yang mengaku ”cinta terhadap tanah kelahiran” seharusnya bersama-sama mencarikan solusi untuk mengatasi persoalan ini.
Potensi sumber daya alam Sidomukti merupakan salah satu aset penting untuk meningkatkan perekonomian. Potensi tersebut diantaranya Lahan pertanian, pekarangan (Cangkring), Bruk Gantung, dan Danau Bokol. Kondisi Bokol yang sangat memprihatinkan menyebabkan ekosistem yang ada didalamnya terancam punah. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap keberadaan Bokol. Keberadaan air mengalami penurunan ± 0,2 m/tahun. Dampak terjadinya penurunan air menyebabkan pendakalan. Dengan adanya pendangkalan akan mempengaruhi daya tampung air sehingga dimusim hujan wilayah dukuh sembir akan tergenang air. Sedangkan kehidupan biota air di Bokol kondisinya juga sangat memprihatinkan. Jenis ikan (sili) yang merupakan lambang kebanggaan Danau Bokol keberadaannya sudah punah seiring dengan terjadinya kerusakan biota air.
"C. Adi Puspito"